Assalamualaikum ...
Bismillah . Harta yang kita ada di dunia hanya dapat kita miliki dan nikmati di dunia sahaja . Banyak manapun harta yang kita ada , kita tak akan dapat bawa bersama ke dalam liang lahad . Maka sebab itulah Islam menyuruh kita membelanjakan harta yang kita ada kepada pihak yang memerlukan . Ini kerana , pahala dari perbelanjaan harta itulah yang akan menemani kita di akhirat sana .
Firman Allah SWT yang bermaksud :
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“ Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan ”.
(QS. Al Ankabuut:57)
Cara Harta Kita Di Hisab
Sahabat Rasulullah saw yang paling kaya ialah Abdul Rahman bin Auf ra. Beliau dikatakan adalah sahabat yang paling terakhir masuk surga kerana lamanya masa yg digunakan untuk menghisab harta beliau , seperti dari riwayat Aisyah ra yang pernah mendengar Rasullullah SAW bersabda :
" Kulihat Abdurrahman bin’Auf masuk surga dengan perlahan-lahan (merangkak)! "
(HR Bukhari)
Dari Ibnu Mas’ud ra dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda ;
" Tidak akan bergerak tapak kaki anak Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya tentang 5 perkara iaitu umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya, ke mana dipergunakannya, hartanya dari mana ia memperolehnya dan ke mana dibelanjakannya dan ilmunya sejauh mana diamalkan? "
(HR. Tirmidzi)
Berikut adalah sedikit kisah tentang hisab harta yang boleh kita renungi bersama .
" Barang siapa yang dapat menjagaku di dalam kubur setelah aku mati nanti akan ku warisikan separuh dari harta peninggalanku ".
Alkisah seorang Konglomerat telah menulis satu surat wasiat :
" Barang siapa yang dapat menjagaku di dalam kubur setelah aku mati nanti akan ku warisikan separuh dari harta peninggalanku ".
Lalu ditanyakanlah hal itu pada anak-anaknya apakah mereka sanggup menjaganya di dalam kubur nanti. Namun anak-anaknya menjawab :
" Mana mungkin kami sanggup menjagamu wahai ayah kerana pada masa itu ayah pun sudah menjadi mayat ".
" Mana mungkin kami sanggup menjagamu wahai ayah kerana pada masa itu ayah pun sudah menjadi mayat ".
Selang keesokan harinya dipanggillah semua adik-adiknya dan beliau berkata :
“ Wahai adik-adikku sekalian sanggupkah kamu menjaga aku setelah aku mati nanti selama 40 hari bersamaku di dalam kubur? nanti aku akan memberi setengah daripada hartaku kepada di antara kamu yang sanggup bersamaku. "
Dan adik-adiknya pun menjawab :
“ Wahai abangku, adakah engkau sudah gila mana mungkin ada manusia yang sanggup bersama mayat selama itu di dalam tanah. ”
Lalu dengan sedih konglomerat tersebut memanggil pembantunya untuk mengumumkan penawaran istimewanya itu ke seluruh negeri.
Akhirnya sampai jugalah pada hari di mana konglomerat tersebut kembali ke Rahmatullah. Kuburnya telah dihias dengan megah laksana sebuah tempat istirehat termewah yang pernah ada bersama semua kelengkapan .
Pada waktu yang hampir bersamaan seorang Tukang kayu yang sangat miskin telah mendengar akan wasiat tersebut lalu diberitahu kepada isterinya apakah dia perlu mengambil kesempatan ini untuk menjadi kaya. Isterinya berkata :
Tukang kayu tersebut dengan tergesa-gesa segera datang ke rumah konglomerat tersebut untuk memberitahukan kepada ahli waris konglomerat tersebut akan kesanggupannya. Keesokan harinya dikebumikanlah jenazah ahli konglomerat, Si tukang kayu itu pun ikut turun ke dalam liang lahat bersama kapaknya.
Setelah tujuh langkah para pengantar jenazah meninggalkan area pemakaman tersebut, maka datanglah Malaikat Mungkar dan Nakir ke dalam kubur tersebut. Si tukang kayu menyadari siapa yang datang maka Ia segera agak menjauhkan diri dari mayat konglomerat tersebut. Terbetik di fikirannya bahwa sudah tiba masanya ahli konglomerat tersebut akan disoal oleh Mungkar dan Nakir. Tetapi apa yang terjadi malah sebaliknya :
Mungkar dan Nakir malah menuju ke arahnya dan bertanya :
" Apa yang kau buat di sini " ? .
" Aku menemani mayat ini selama 40 hari untuk mendapatkan setengah harta wasiatnya "
jawab si Tukang kayu.
" Apa harta yang ada pada kau sekarang " ? lanjut Mungkar-Nakir.
" Aku cuma memiliki sebatang kapak ini saja untuk mencari rezeki " timpal si tukang kayu.
Kemudian Mugkar-Nakir beritanya lagi " Dari mana kau dapat kapak ini " ? .
" Aku membelinya " balas si tukang kayu.
Lalu pergilah Mungkar dan Nakir di hari pertama dari dalam kubur tersebut. Hari kedua Mereka datang lagi dan bertanya " apa yang kau buat dengan kapak ini " ? .
" Aku menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar untuk dijual " sergah tukang kayu.
Di hari ketiga di tanya lagi " Pohon siapa yang kau tebang dengan kapak ini ? " .
" Pohon itu adanya di hutan belantara jadi tidak ada yang punya " timpalnya.
" Apa kau yakin " lanjut malaikat .
Kemudian Mereka menghilang dan datang lagi di hari ke empat. Kemudian Mereka bertanya lagi :
" Adakah kau potong pohon tersebut dengan kapak ini dg ukurannya dan beratnya yang sama untuk dijual ? .
" Aku potong agak - agak saja, mana mungkin ukurannya boleh sama rata" tegas tukang kayu.
Begitu terus yg dilakukan malaikat Mungkar Nakir datang dan pergi sampai tak terasa sekarang 39 hari sudah dan yg ditanyakan masih berkisar dg kapak tersebut.
Di hari terakhir yang ke 40, datanglah Mungkar dan Nakir sekali lagi bertemu dengan Tukang kayu tersebut.
Berkata Mungkar dan Nakir " hari ini aku akan kembali bertanya soal kapak ini " .
Belum sempat Mungkar dan Nakir bertanya, si Tukang kayu tersebut malahan dengan segera melarikan diri ke atas dan membuka pintu kubur tersebut. Ternyata di luar sudah banyak orang yg menantikan kehadirannya untuk keluar dari kubur tersebut. Namun si Tukang kayu tersebut dengan tergesa-gesa keluar dan meninggalkan mereka semua dan sambil berkata ambillah semua bagian harta wasiat tersebut oleh kalian karena aku sudah tidak menginginkannya lagi.
Sesampai di rumahnya lalu si isteri berkata wahai suami ku, di manakah setengah harta peninggalan konglomerat tersebut. Maka si Tukang kayu menjawab
" Aku tidak menginginkannya lagi, di dunia ini harta yang ku miliki padahal cuma semata kapak ini, tapi malaikat Mungkar dan Nakir sampai 40 hari yang mereka tanyakan dan persoalkan masihlah saja di seputar kapak ini. Bagaimana jadinya kalau hartaku begitu banyak... entah berapa lamanya dan bagaimana aku menjawabnya "
" Aku tidak menginginkannya lagi, di dunia ini harta yang ku miliki padahal cuma semata kapak ini, tapi malaikat Mungkar dan Nakir sampai 40 hari yang mereka tanyakan dan persoalkan masihlah saja di seputar kapak ini. Bagaimana jadinya kalau hartaku begitu banyak... entah berapa lamanya dan bagaimana aku menjawabnya "
~ Cetusan Minda ~
Salam jumaat..semoga kita mendapat keberkatan di hari yang penuh barakah ini...
ReplyDeleteNak free vitamin tak?
Jemput singgah ke blog saya:
http://blogmummyrifqiy.blogspot.com/2015/05/free-vitalea-untuk-ahli-baru-shaklee.html
Cerita ni first time saya baca & dengar. Tapi pengajarannya sangat bagus, mak aih.. seram pulak rasa..
ReplyDeletecerita yang amat menginsafkan..kalau tiada harta susah juga nak hidup selesa..nak pergi haji pun tak dapat
ReplyDeletenice sharing.. thanks... :)
ReplyDeleteTerima kasih atas perkongsian kisah yg menarik ni..
ReplyDeleteBagus cerita ni.. sgt terkesan saya. Gambar pengkebumian mcm tu pun mendalam.. sampai mcm tu sekali.. astagfirullah...
ReplyDeletetakutkan bila harta yang ada di tangan kita akan dihisab. harta halal sekecil kapak itu pun boleh buat kita ditanya apatah lagi harta segunung yang diperolehi.
ReplyDeletecerita yang punya pengajaran dan penuh iktibar...
ReplyDeletefirst time baca cerita ni. banyak betul pengajarannya
ReplyDeletemoga jd pengajaran kita ktia semua :)
ReplyDelete